Start Up Comedy



Start Up Comedy

Siapa sih anak muda yang tidak ingin kelihatan sukses jaman sekarang? Dengan tren tumbuhnya startup dengan ceo-ceo instant-nya. Dari mulai mau terlihat as techno geek expert sampe urusan nyari investor. Banyak dari mereka yang mencoba struggle dan survive. Juno (Kemal Palevi) salah satunya, pemuda kekinian lulusan IT dari universitas swasta di Jakarta, mencoba membangun tech company sendiri dengan ide brilian (versinya sendiri). Kadang terlihat cerdas namun agak keras kepala, massy, over confident dan garing. Juno selalu bilang sama orang tentang ide teknologi dia yang bisa mengubah dunia. Padahal dia itu cuma pengen bisa necis "terhormat", banyak duit, masuk tv dan naik mobil keren. Teman sekampusnya bergabung jadi co-founder dengan skill disain grafis, Dicky (Dicky SUCI) yang cowo sensi yg penuh kelembutan yang selalu berusaha terlihat cowok sejati dan programmer coding Fico (Fico SUCI ) yang pendiam dan suka absurd untuk jelasin maksud sesuatu. Mereka mempunyai slogan "startup emang ga pernah give up!" yang membuat mereka kelihatan seru walau sebenarnya tujuan startup mereka pribadi berbeda paham. 

Bapak ibu Juno yang lumayan kaya itu selalu ga bisa mengerti idenya Juno, jadi dia lupakan dapat modal dari orang tuanya. Berangkat Juno mencari investor dengan bermodal presentasi yang berapi-api dan demo aplikasi animasi 2D. Keluar masuk kantor investor, meeting siang malam dijalani Juno, sampai di satu investor (Izak Jenie), investor yang menjanjikan tapi terkenal "killer", Juno pantang mundur presentasi beberapa kali dengan berbagai cara dan akhirnya Investor luluh dan Juno dapat first funding-nya.
Namun apa yang terjadi? sekian banyak listing startup yang gagal dilakukan Juno! Setelah beberapa bulan Juno mengecewakan investor. Startup nya bangkrut cepat, dijauhi orang karena kesombongannya. Juno benar-benar jadi stress karena Dicky dan Fico pun tidak lagi mendukung Juno. 
Juno sangat stress hingga males banget melihat bahkan sekedar mendengar, Juno pergi dengan naik turun angkutan tanpa tujuan dan kebetulan mengarah kesebuah daerah terpencil di Jawa Tengah. Tiba di sebuah warung nasi untuk para pekerja kasar. Keramaian warung nasi itu membuat ruang makan jadi agak sesak."Bu, aku ta’ ngebon disik yo..", ujar salah satu pelanggan. Dengan jawaban tenang si pemilik senyum dan berkata " iya mas, ga apa2". Berkali-kali hal ini didengar oleh Juno, “ busett gimana si ibu mo kaya kalo diutangin mulu?kesian amat" kata Juno dalam hati.

Sampai tengah malam Juno belum beranjak dari sudut ruangan. Saat sudah sepi, Juno memberanikan bertanya tentang hal utang pelanggan 
“Bu, maap dari tadi Saya denger ibu diutangin mulu, gimana bisa sukses Bu kalo gitu?”, 
sambil mengelap gelas si Ibu warung dengan tenang dan santai mulai menjawab "Ya mase' saya orang ndak mampu, ya itu carane Ibu beramal mas”, 
"lho kalo pada ga bayar gimana Bu?", ujar Juno. 
“Wes mas..Gusti Allah itu udah atur rejeki Ibu segini tapi kan bukan berarti Ibu nda bisa berbuat baik buat orang lain..”,
Juno lalu terdiam, "damn, dia susah gitu tapi masih mikirin orang lain...".

Pembelajaran sederhana di warung nasi itu membuat Juno berpikir untuk berubah. Dia mulai hubungin Dicky dan Fico untuk membuat startup lagi dengan tujuan mengerti kesulitan orang dan memberi kebaikan sebanyak-banyaknya ke orang lain. Kesuksesan ini membuat Juno jadi entrepreneur yang inspiring.

Komentar